Setelah Klinik dr. Maria Pindah
Haii kita jumpa lagi. Tulisan kali ini mengenai pindahnya klinik dr. Maria. Saya menyebut klinik dr. Maria untuk neggantikan nama klinik Pertama. Lebih nyaman di telinga mendengar nama klinik dr. Maria. Selama ini pun saat menerima orderan, pelanggan biasa menyebut nama klinik dr. Maria ketimbang klinik Pertama.
Oia, sebelumnya klinik dr. Maria berada di seberang barat kantor Telkom. Kini sudah pindah ke seberang selatan Kopdit Pintu Air di kompleks Watu. Ada gambaran? Kalau belum, satu kompleks dengan toko Tarzan dan SDK Ruteng III, hanya ke arah timur lagi. Bagaimana, sudah ada gambaran? Kalau belum, pergi cek sendiri di Watu e. Siapa tahu ada anggota keluarga yang sakit, bisa tahu letak klinik dr. Maria.
Di tulisan kali ini, saya belum punya informasi mengapa klinik dr. maria pindah. Pada intinya dr. Maria sudah pindah. Kita semua warga kota Ruteng pasien langganan di dr. Maria harus bisa menyesuaikan dengan perubahan tempat ini. Karena, sesudah pindah dari utaranya Polres Manggarai di deretan toko-toko itu ke seberang barat kantor Telkom, sebagian pasien juga masih bingung. Jadi, kita harus menyesuaikan e. Itu dulu.
Saya melihat ada hal menarik dari pemindahan tempat ini. Saya punya beberapa catatan, kesatu, tempat praktek yang baru lebih luas. Di tempat yang baru, semacam ruko, ada lantai dua juga. Jadi, para pasien punya ruang tunggu yang cukup luas. Hanya memang parkiran di tempat baru kurang luas ketimbang parkiran di tempat lama. Kendaraan roda dua dan empat harus parkir di badan jalan jika kendaraan penuh.
Kedua, jalur depan SDK Ruteng III hingga perempatan hotel Victory pada akhirnya akan perlahan ramai dengan kehadiran klinik dr. Maria. Jumlah kendaraan yang lewat pasti ramai. Selama ini tidak terlalu ramai. Paling-paling adanya, tempat usaha loundry, satu kantor Perhubungan, kopdit Pintu Air dan dua warung yang membuat jalur ini ramai atau saat anak SD pulang sekolah.
Setidaknya dengan kehadiran klinik dr. Maria yang menghadirkan banyak pasien bersama keluarga mereka masing-masing, jalur ini akan ramai. Sama halnya dengan perubahan jalur dari kantor Telkom ke arah SDK Ruteng II, jalur ini mendadak ramai.
Ketiga, dengan ramainya tempat ini, menurut saya ada dua tempat yang mendapat keuntungan secara tidak langsung. Tempat jual kue yang berada persis di sebelah barat klinik dan kopdit Pintu Air. Tempat jual roti ini bisa memanfaatkan kehadiran banyaknya orang saat pemeriksaan dengan menjual kopi dan kue.
Begitu juga kopdit Pintu Air. Para pasien dan keluarga pasien akan semakin tahu letak kantor kopdit ini. Dengan hanya melihat, harapannya, terekam dalam ingatan dan berharap bisa berlanjut pada tindakan yakni berkunjung ke kantor Kopdit hingga mendaftar menjadi anggota.
Keempat, sialnya, setelah perlahan ramai, jalur jalan di depan klinik dr. Maria berpeluang menghilangkan ruang bermain anak-anak di kompleks ini. Poin keempat ini masih dugaan saya. Selama ini kalau anda sekalian melewati jalur ini di sore hari, beberapa anak laki-laki bermain bola plastik di badan jalan.
Mereka adalah Bernad, Igi, Ando, Aldo, Duta, Rafa, dan Luis Karena memang jalur ini sepi. Beberapa kendaraan roda empat yang diparkir di pinggir jalan milik warga kompleks. Tidak banyak kendaraan yang lewat. Anak-anak pun memanfaatkan kondisi ini dengan bermain bola plastik.
Sayangnya dengan kondisi saat ini, saya pikir kondisinya perlahan akan berubah. Kendaraan roda dua dan empat yang diparkir di badan jalan nantinya akan memengaruhi anak-anak kompleks untuk terus bermain. Mau bagaimana lagi?
Eh tunggu dulu. Anda belum pernah periksa di dr. Maria? Kalau belum, di dr. Maria, cara mendaftarnya ialah dengan mengambil nomor antre lalu mendaftar. Nomor akan dibagi di pagi hari sekitar jam 8 dan siang hari setelah jam 2. Setelah mendapat nomor, kita akan mendaftar nama, alamat dan umur. Setelah itu kita menunggu panggilan untuk bertemu dokter Maria.
Sejauh yang saya ikuti selama ini, pasien dr. Maria sangat banyak. Anak-anak dan orang tua. Selama beberapa menit saya di dalam klinik saat orderan daftar antrean, saya kadang mendengar bagaimana cara dr. Maria melayani pasien. Kalau pasiennya anak kecil, beliau akan berusaha akrab dan mengajak ngobrol si anak. Setidaknya hal ini menjadi pintu masuk agar si anak tidak takut.
Lebih dari pada itu, dengan pemindahan klinik ini kita berharap pada dua hal yakni kesatu dokter Maria selalu sehat. Harapan ini agar beliau terus melayani masyarakat Manggarai. Dokter Maria melayani pasien dari pagi sampai sore. Juga, mungkin, hanya dokter Maria yang melayani pasien di hari Minggu. Di hari Minggu, siang hari baru buka tempat praktek. Luar biasa iw.
Kedua pelayanannya semakin prima. Mulai dari pendaftaran, menunggu giliran hingga membayar tagihan resep obat. Enaknya di dr. Maria, setelah pemeriksaan selesai,kita hanya menunggu beberapa menit untuk mendapat obat. Tinggal duduk dan menunggu panggilan.
Terakhir, harapan yang sama juga kepada tenaga kesehatan yang membantu dokter Maria di jam praktek. Semoga mereka selalu sehat dalam bekerja. Selalu sabar saat melayani pasien.
Sekian dulu tulisan kali ini. Kita jumpa lagi di tulisan berikutnya.
Salam