Cerita Tentang Katak Lerang
Hai selamat sore. Selamat bertemu kembali ow. Sudah lama tidak menulis. Sekalinya menulis, semangatnya beda. Kali ini saya menulis tentang katak. Saat saya menulis tulisan ini, saya baru tiba dari Borong (17/11). Ada urusan di kantor Pertanahan Kabupaten Manggarai Timur. Dalam perjalanan ke Borong, setelah keluar dari hutan Rana Mese, saya menjumpai satu stan di kampung Lerang yang menjual sayuran selada, buah markisa dan katak.
Benar sekali katak. Stan ini memang memiliki branding menjual katak. Bukan pengalaman pertama bagi saya untuk katak ini. Di awal-awal merintis usaha Jasa Titip (Jastip), orderan katak di Lerang lumayan tinggi. Setiap pagi saya selalu pergi ke Lerang mengambil katak yang sudah disiapkan oleh ase Efrem dan om Kael. Mereka sudah menyiapkan belasan ikat katak yang sudah saya pesan sesuai jumlah pelanggan. Sehingga tadi, saat berhenti di depan stan, saya bisa mengulang kembali memori orderan katak yang pernah dijalani sebelumnya.
Harga satu ikat
Tentang Katak ini, saya berpikir jualan katak memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Anda bayangkan saja satu ikat berisi 18-20 ekor katak. Itu pun di satu ikatnya, ada katak yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil. Harga satu ikat ini 50 ribu. Dari pengakuan Efrem, mereka menangkap katak biasanya dari jam 7 malam sampai jam 1 dini hari. Mereka menangkapnya di sawah. Katak begitu banyak di sawah. Setidaknya satu malam mereka bisa mendapatkan puluhan katak. Sehari bisa menjual 5-10 ikat katak. Artinya keuntungan sehari bisa mencapai 500 an ribu.
Bagi Efrem dkk, menjelang akhir pekan merekan akan menangkap banyak katak. Di akhir pekan, para pegawai dari Borong yang pulang ke Ruteng biasanya membeli katak untuk oleh-oleh keluarga di Ruteng. Begitu pun sebaliknya para pegawai yang pulang ke Borong dari Ruteng membawa oleh-oleh berupa katak. Tak pelak, akhir pekan jadi waktu yang cukup menjanjikan bagi Efrem dkk.
Mengapa orang order katak?
Pertanyaannya mengapa orang mau mengkonsumsi katak? Dari pengalaman saya menjalani orderan katak, saya punya satu alasan utama yakni memori masa kecil. Sebagian pelanggan yang dulu order katak mengkonsumsi katak sebagai bagian dari mengingat masa kecil mereka. Dimana orang tua mereka saat pulang dari kebun membawa katak untuk menu makan malam. Memori masa kecil inilah yang kemudian membawa mereka pada keputusan order katak.
Memori masa kecil inilah yang kemudian ingin mereka ulangi meski waktu dan tempat berbeda. Sehingga saat mereka mengkonsumsi katak, memori tentang kedua orang tua yang pulang dari kebun, sang ibu yang mulai menggoreng katak dan suasana saat makan bersama orang tua jadi alasan utama adanya orderan katak. Berapa pun harga per ikat dan biaya jastip yagn Evan Jastip beri tak dipedulikan oleh para pelanggan. Mereka ingin membeli memori masa kecil mereka.
Setelah ada potensi, lalu apa?
Setelah saya hitung-hitung, potensi katak ini luar biasa. Di Lerang, katak tidak akan pernah habis. Lerang dan sekitarnya daerah persawahan. Tentunya jadi habitat katak. Tinggal sekarang, kembali ke warganya saja. Mau tidak untuk tangkap lalu berjualan. Mengenai tangkap ini, anggap saja dari jam 7 malam sampai jam 12 atau sampai jam 1 dini hari. Keesokan paginya, mulai bersihkan isi perut, ikat lalu berjualan di pinggir jalan. Anggap saja dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Jika katak banyak, anggap saja 5 ikat, laku semua, sudah bisa mendapat keuntungan 250 ribu.
Ini jika penjualannya masih menggunakan cara berjualan di pinggir jalan. Menunggu orang lewat, berhenti, tawar menawar lalu transaksi. Opsi lainnya bisa menggunakan cara online seperti yang saya lakukan. Promosi di media sosial dengan harapan bisa menjangkau banyak pembeli. Konsekuensinya ialah harus hantar ke rumah pelanggan. Dengan Lerang yang berada di pertengahan antara Borong dan Ruteng, pasar Borong dan Ruteng tentu menjanjikan. Tinggal hantar sesuai nama pemesan, rumah dimana, jam berapa hantar, perkara selesai. Keuntungan jelas.
Bagaimana? Apakah anda ingin berjualan Katak? Semoga dengan goresan sederhana ini, teman-teman mau berjualan Katak. Anda sekalian tidak memelihara katak dari kecil. Alam adalah rumah katak. Katak menghidupi diri mereka sendiri. Tugas anda hanyalah menangkap lalu membaginya sejumlah yang anda inginkan. Butuh kerja keras dan pengorbanan memang. Toh setiap pekerjaan tidak ada yang mudah. Bagiamana, mau mencoba?
Selamat mencoba. Kalau butuh bantuan untuk bertemu dengan para calon pembeli atau pasar, bisa kontak saya. Saya siap membantu.
.jpeg)


